Masyarakat Indonesia tentu kenal dengan rendang, makanan asli Padang – Sumatera Barat ini memiliki rasa yang lezat. Bahkan sejak dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia, rendang menambah daftar kuliner Indonesia yang harus dilestarikan karena beberapa negara sempat meng-klaim asal masakan ini.
Tak sedikit pula, makanan rendang ini mulai dikembangkan kini oleh masyarakat di luar Pulau Sumatera Barat. Margaretha Chrisna Sari adalah salah satunya. Wanita yang kerap disapa Etha ini melihat peluang makanan rendang ini sebagai bisnis yang menjanjikan. karena banyaknya orang yang ingin mencoba rendang, tanpa perlu rela pergi jauh ke Padang untuk mendapatkannya.
Hal itu yang membuat Etha untuk berinovasi dan membuat usaha rendang dalam kemasan yakni Rendang Den Lapeh sebagai produk bisnisnya sejak pertengahan 2013 lalu. Filosofi nama ‘Den Lapeh’ sendiri dalam bahasa Minang yang berarti saya lepas dan sebuah pepatah Minang ‘Den Lapeh Johati Nan Basiah’ yang artinya dilepas dengan hati yang bersih. Etha ingin melepas (menjual) produk rendang buatannya dengan hati yang bersih untuk tetap melestarikan masakan Indonesia.
Proses pembuatan Rendang Den Lapeh ini dilakukan di rumah milik Etha yang berada di kawasan Depok, Jawa Barat. Etha dibantu oleh tiga orang pegawai, yang dalam seminggu dapat memproduksi rendang tiga kali. Pada hari biasa, rata-rata Rendang Den Lapeh menghabiskan 100 kg daging sapi per bulannya.
Sedangkan, proses distribusi ke pasar Etha lebih gencar mempromosikan Rendang Den Lapeh di media sosial. Pembeli pun sudah menjangkau area Jabodetabek bahkan luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sumatera dan Lombok. Bahkan, Etha mengungkapkan bahwa Rendang Den Lapeh–nya pernah di pesan oleh orang Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk mengingatkan dan melepas rindu dengan tanah air.
Produk rendang buatannya dibuat dengan bahan-bahan lokal pilihan dan tanpa pengawet buatan. Tak hanya olahan rendang daging, Etha membuat beberapa varian rendang lainnya seperti rendang paru, rendang jengkol, dan rendang ayam negeri atau ayam kampung. Rendang Den Lapeh terbagi menjadi tiga kategori jenis yakni rendang basah, rendang kering dan rendang suwir.
Rendang Den Lapeh baru-baru ini melakukan launching pop up store di TRANSMART DEPOK lantai Ground nomor 7. Dalam launching ini, Rendang Den Lapeh juga memperkenalkan packaging baru yang lebih eye catching dan berat isi yang lebih banyak dari sebelumnya 175 gram ke 250 gram.
Dapatkan juga Rendang Den Lapeh di online store www.deliciousindonesia.com