Bahan baku segar seperti komoditas sayur dan buah termasuk dalam produk yang mudah rusak (perishable food). Kerusakan pada komoditas ini menyebabkan semakin meningginya akan kehilangan pangan (food loss) dan kemubaziran pangan (food waste). Kehilangan pangan terjadi sepanjang rantai pasok mulai dari pemanenan, penanganan pascapanen, pernyortiran, pengemasan, hingga distribusi. Sedangkan kemubaziran pangan adalah terminologi yang erat kaitannya dengan konsumsi berlebih yang tidak terserap seluruhnya oleh konsumen (limbah pangan domestik). Padahal, saat ini Indonesia tengah berupaya keras untuk mengurangi limbah pangan tersebut.
Hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS) bersama sejumlah lembaga menunjukkan data bahwa Indonesia membuang sampah makanan sebanyak 23-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 atau setara dengan 115-184 kg per kapita per tahun. Untuk jenis sayur-sayuran termasuk dalam jenis pangan yang prosesnya paling tidak efisien dan berkontribusi sebanyak 62,8% dari seluruh suplai domestik sayur-sayuran di Indonesia. Untuk mengurangi limbah pangan ini, pemerintah juga telah merencakan strategi pengelolaan limbah sejalan dengan penerapan ekonomi sirkular dan pembangunan rendah karbon di Indonesia. Kelima strategi tersebut adalah: (1) membangun pengetahuan terkait limbah pangan kepada seluruh sumber daya manusia yang terlibat dalam rantai pasok pangan, (2) mengembangkan korporasi pertain serta mengoptimalkan pendanaan tepat guna untuk penyediaan infrastruktur dan sarana prasarana yang mendukung efisiensi proses pangan, (3) mengembangkan pengetahuan terkait limbah pangan di tingkat nasional dan regional serta menguatkan koordinasi antar lembaga, (4) mendorong pembangunan platform penyaluran makanan serta pengelolaan yang mendukung ekonomi sirkular, dan (5) penguatan basis data nasional dan regional mengenai limbah pangan melalui kajian dan sensus terkait.
Sumber: Dokumentasi PT Magfood Inovasi Pangan
Selain melalui program tersebut, penanganan pascapanen yang baik juga perlu dioptimalkan. Mengingat, mudahnya kerusakan yang terjadi pada komoditas sayur dan buah. Salah satu teknologi sederhana yang dapat membantu permasalahan tersebut adalah dengan melakukan sortasi dan grading yang baik. Sortasi merupakan kegiatan pemilihan berdasarkan kelayakan untuk dipasarkan sedangkan grading adalah pengelompokkan berdasarkan permintaan pasar modern. Kegiatan sortasi ini dilakukan dengan cara manual memilih komoditas tertentu yang baik dan tidak baik/rusak. Grading dilakukan bertujuan untuk membedakan setiap jenis selada menurut jenis komoditas yang sama. Jika suatu komoditas tidak memenuhi syarat permintaan maka komoditas tersebut dikembalikan langsung kepada pemasok. Pasar modern biasanya hanya menginginkan komoditas yang bermutu baik. Di tingkat industri besar dan di beberapa negara maju, teknologi penyortiran dan grading ini bahkan telah lebih meningkat dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti artificial intelligent dan internet of things. Parameter yang biasa digunakan adalah bentuk dan warna.
Namun, hal ini juga tergantung pada jenis komoditas yang akan disortasi dan grading. Setiap parameter tentu memerlukan teknologi yang berbeda untuk pengukurannya sehingga dapat sesuai dengan hasil yang diharapkan. Manfaat dari sortasi dan grading ini selain dapat mengurangi limbah pangan yang akan terjadi, juga turut menghasilkan produk yang lebih baik karena kualitas yang seragam. Pengukuran yang seragam menjadi penting tidak hanya pada proses penyortiran komoditas hasil pertanian tetapi juga dalam praktik dalam industri pangan. setiap produk pangan, pasti memiliki pengukuran yang seragam untuk memastikan kualitas yang diterima oleh konsumen selalu sama dan konsisten mutu dan keamanannya.
Pada praktiknya, dalam membuat keripik snack menggunakan bahan baku segar seperti kentang, singkong, pisang, terong dan buah atau sayur lainnya perlulah penanganan yang benar agar menghasilkan produk yang lebih baik serta berkualitas. Selain memperhatikan bahan baku, keripik atau snack yang Anda buat juga memerlukan perasa yang lezat, aman dan halal. Magfood bumbu tabur adalah perusahaan yang salah satunya memproduksi bumbu tabur untuk aneka snack. Bumbu tabur yang disediakan oleh Magfood memiliki beberapa varian rasa seperti rasa gurih, manis dan varian rasa yang disediakan tanpa menggunakan MSG.
Mempersiapkan bahan baku segar dengan tahapan yang benar memanglah penting, eitts jangan lupa pemilihan bumbu tabur untuk usaha Anda juga hal yang penting lhoo.
Yuk gunakan Magfood bumbu tabur pada usaha Anda.
Pilihan tepat untuk memulai usaha snack!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Untuk pembelian dalam jumlah besar harga berbeda lho, yuk hubungi:
Errin: 0855 8800207
Endah: https://wa.me/628111397161
Email:Marketing@magfood.com
Website : www.magfood.com
Tokopedia : www.tokopedia.com/magfood
Shopee : www.shopee.co.id/magfood_bumbu_tabur
Referensi bacaan:
[1] Pengelolaan Limbah Makanan yang Berkelanjutan Berkontribusi pada Pembangunan Rendah karbon di Indonesia (http://greengrowth.bappenas.go.id/pengelolaan-limbah-makanan-yang-berkelanjutan-berkontribusi-pada-pembangunan-rendah-karbon-di-indonesia/) diakses pada Rabu, 29 Desember 2021.
[2] Sihite E.W., Aviantara A., Yulianti N.L. 2018. Analisis Nilai Tambah produk Hortikultura Selada (Lactuca sativa L.) di Pasar Modern dengan Proses Penanganan Pascapanen. Jurnal Beta (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol. 6, Nomor 6.